Bulan Ramadan telah kita lalui bersama dengan baik, Insya Allah.
Semoga kita tergolong orang-orang yang tetap istiqomah dan bisa
dipertemukan di Bulan Ramadan tahun depan, Insya Allah. Sebelumnya
secara pribadi dan mewakili tim bright care, saya ingin mengucapkan
Taqobalallahu minna wa minkum, taqobbal ya karim kepada rekan-rekan
semua. Di sini langsung aja, saya ingin menceritakan sedikit flashback
mengenai komunitas Bright Care yang telah berdiri sejak bulan agustus
kemarin dan langkah ke depan komunitas ini.
Awalnya, sekitar bulan Juli, temanku SMA , saudara
Taufik, tiba2 memberi message ke saya lewat facebook. Intinya, taufik
mengajak ketemuan alumni SMAN 1 Karanganyar yang berada di Jakarta.
Kegiatan menarik menurut saya pribadi karena setelah hampir 6 bulan di
Jakarta, saya jarang sekali ketemu teman-teman SMAN, maklum anak baru
di Jakarta masih adaptasi. Jujur kadang saya apatis dengan keadaan di
sekitar kota metropolitan ini, sehingga kadang merasa sendiri. Di
Jakarta ,sebelumnya sering diskusi dengan teman SMA, saudara Arif, tapi
jarang-jarang juga karena waktu dan kesibukan. Yah, momen reuni
kecil-kecilan SMAN itu, akhirnya terselenggara juga di Monas.
Alhamdulillah, saya bisa bertemu teman-teman SMAN , berjumlah 11 orang.
Senang melihat teman2 yang sukses di Kementerian pusat, Kontraktor
BUMN, dan perusahaan telekomunikasi nasional.
Kami cerita ngalor ngidul dari masalah pengalaman di
Jakarta, jodoh, pekerjaan, sampai realitas di masyarakat sambil
jalan-jalan di monas. Saya sangat gembira bisa menumpahkan cerita ke
teman-teman. Karena selama 6 bulan adaptasi di Jakarta, saya banyak
menemukan hal-hal yang kadang bertentangan antara sesuatu yang ideal
menurut saya dengan realitas di masyarakat.
Ketika waktu menunjukkan waktu sholat ashar, saya,
taufik,anung, dan Erika pergi ke masjid Istiqlal. Dalam perjalanan itu
tepat di bawah flyover Istiqlal, saya melihat ibu dan bayi yang tidur
beralaskan tikar di tanah. Ketika melewati ibu dan bayi itu tersebut ,
rasanya perasaan ini sedih dan miris melihatnya, saya belum bisa berbuat
apa-apa. Sebenarnya fenomena ini sering saya lihat di Jakarta, baik di
jalan atau di jembatan. Bahkan di sekitar kos saya,saya juga melihat ada
ibu dan anaknya memulung sampah untuk makan sehari-harinya. Perbedaan
tingkat kehidupan itu yang signifikan ini yang kadang membuat hati ingin
berontak apalagi di Jakarta yang terlihat kehidupan individualistis dan
apatis jelas. Kadang dalam hati bertanya : “Kenapa oknum pejabat bisa
hidup enak dengan uang korupsi padahal masyarakatnya masih ada yang
kekurangan”. Setiap membaca kisah generasi terbaik islam, khususnya
Khalifah Umar bin Abdul Aziz, rasanya hati ini terenyuh begitu amanahnya
beliau dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin. Sangat berbeda apa
yang terjadi di negeri ini. Saya juga berusaha mengintrospeksi diri.
Setelah sholat Ashar itu, saya merenung sambil naik
busway menuju kos. Terlintas di pemikiran saya, gmana bisa sedikit
berkontribusi untuk masyarakat dan negeri ini, membantu saudara-saudara
kita yang kurang mampu. Sehabis maghrib, bismillah, saya mencoba sms
teman-teman, untuk buat komunitas social yang bisa memberi kontribusi.
Tidak mengira, beberapa teman saya mendukung, Alhamdulillah. Ada ide
dari taufik untuk membahasnya pas buka bareng di pertengahan agustus.
Bagi saya ini sinyal positif untuk bisa membuat komunitas sosial.
Tepatnya , tanggal 13 agustus itu, buka bareng alumni
smansakara angkatan 2006 terselenggara juga di Jakarta pusat. Kami
mendiskusikan tentang komunitas social tersebut, dan ternyata sudah ada
kata sepakat mengenai kegiatan ini. Pada awalnya, komunitas social ini
belum ada nama resmi karena masih akan di floor-kan ke forum. Komunitas
social ini bersifat umum jadi tidak terbatas alumni smansakkra angkatan
2006, jadi setiap teman-teman di luar smansakra bisa masuk dan
berkontribusi. Karena komunitas ini global bertujuan untuk membantu
saudara-
saudara kita yang kurang mampu khususnya anak yatim piatu terutama support biaya pendidikan.
Kira-kita satu minggu setelah itu, saya sudah share
ke teman-teman tentang nama Bright Care. Nama ini terinspirasi dari
komunitas anak-anak muda pembawa perubahan yang diwadahi dalam forum BIC
(Bright Idea Community) yang dipimpin mas Rayendra Anandika dari Mesin
UGM 05. bright care adalah komunitas peduli terhadap sesama agar kita
bisa membantu Indonesia mjd cemerlang kembli,Insya Allah. Jika
berbicara realitas tentang negeri ini, baik dari sisi politik, ekonomi ,
budaya, emang sedang mengalami degradasi yang cukup memprihatinkan.
Bertolak dari hal tersebut saya senantiasa teringat pesan dari teman :
"hanya orang-orang yang pesimis yang mencukupkan mimpinya
untuk hal-hal pribadi dan sederhana.. mereka yang terbaik adalah mereka
yang mampu memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya kepada orang lain,
bermimpilah yang tinggi, dan berdoalah agar dimampukan untuk berbagi..
:)" (quotes dari teman)
Inilah saatnya kita berkontribusi, apalagi kita
telah mendapat kesempatan ilmu baik dari level sekolah kedinasan atau
perguruan tinggi. Setiap melihat video dari senior saya di Gajah mada,
Mr. Anies Baswedan (pendiri Indonesia Mengajar),rasa itu bergelora di
dalam hati, bahwa kita hendaknya berusaha melunasi janji kemerdekaan
kita. Intinya kita jangan ikut arus yang berpola di negeri ini, arus
zona nyaman di mana lebih mementingkan kepentingan individu daripada
kepentingan bangsa/masyarakat, seperti pernah dijelaskan bang Mario
teguh :
"Ikan yg sehat adalah ikan yg melawan arus. sedangkan ikan yg
mati adalah ikan yg terbawa arus. Kita brusaha semampu kita merubahnya
sedikit demi sedkit, di mulai dr diri sendiri, keluarga, dan yg lainnya"
(Mr. Mario teguh)
Saya sendiri menasehati kepada diri pribadi agar
berusaha tetap konsisten dan tidak ikut arus tersebut, Allah pasti
membantu kita ketika kita berniat baik , Insya Allah. Ketika tugas
dinas di Lombok, saya bertemu seorang bapak pemulung dan putrinya yang
beristirhat dan sholat di masjid bandara. Meski mereka bekerja seharian,
mereka tidak pernah lupa untuk beribadah kepada-Nya. Rasa untuk
mewujudkan komunitas itu benar-benar menggelora. Kemudian saya sms
taufik sebagai coordinator untuk segera follow up, dan pada akhirnya
sekitar tanggal 23 Agustus 2011 himbauan untuk kegiatan proyek pertama
bright care tersebut terpublikasi ke teman-teman. Saya dan taufik
sendiri ingin memulai action ini pas bulan Ramadan jadi bukan hanya
konsep saja. Bantuan donasi untuk proyek pertama ini kami arahkan ke
Panti asuhan di daerah kami, Kabupaten karanganyar, jawa tengah. Di
kabupaten ini, masih banyak adik-adik kita yang kurang mampu terutama
untuk melanjutkan pendidikan. Sebagai putra dan putri daerah , kami
merasa punya rasa tanggung jawab untuk “Bali Ndeso, mbangun Ndeso” untuk
membantu daerah kami sendiri.
Tanggal 27 Agustus tersebut, tiba-tiba saya disms
taufik, ternyata terkumpul dana donasi hampir 3,6 juta, Alhamdulillah,
kurang dari 1 minggu, bisa mengumpulkan dana tersebut saya sangat
bersyukur. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan donasi
tersebut, semoga Allah memberi balasan terbaik, Insya Allah. Tepat
tanggal 28 Agustus, kami (saya, taufik, dita) mewakili tim Bright Cares
memberikan bantuan donasi tersebut dalam bentuk sembako dan donasi uang
ke 2 Panti Asuhan, yaitu Panti Asuhan Yoga Dharma dan Panti Asuhan
Wakaf Triyasa.
Lega rasanya, tapi masih ada tugas lagi, bagaimana
kita semua sebagai tim Bright care menjadikan komunitas ini
berkelanjutan atau suistanable. Taufik dan dita bahkan mengusulkan
komunitas ini bisa menjadi satu yayasan ke depannya. Ya, kita perlu
grand design, saya berharap teman-teman memberi feedback untuk grand
design bright care ini.
Berikut Grand Design Sederhana yang saya susun, tolong teman-teman
memberi feedback dan saran, ini baru sementara, dan saya berharap kita
bisa berdiskusi intensif baik di dunia maya maupun diskusi di dunia
nyata, saya harap setiap bulan kita bisa mengadakan pertemuan untuk
koordinasi
NAMA : BRIGHT CARE
VISI : We care for better life
Misi : Membantu adik-adik kita yang kurang mampu dan yatim piatu terutama support pendidikan
Program Jangka Panjang :
- Menjadi yayasan yang men-support kegiatan social maupun pendidikan
- Mendirikan Sekolah yang mendukung adik-adik kurang mampu baik dari tingkat SD-SMA
Program Jangka Menengah :
- Mengadakan Pelatihan keterampilan (Komputer,
mesin, survey, dan lain-lain) untuk Enterpreneur dan Pendidikan keilmuan
kepada adik-adik asuh
Program Jangka Pendek :
- Melakukan donasi tiap bulan secara kontinyu untuk
disumbangkan ke adik-adik kita di daerah Karanganyar yang yatim piatu
dan kurang mampu secara pendidikan.
- Pembentukan coordinator kegiatan Bright Care
- Rapat Bulanan
. Untuk Panti Asuhan berbasis
pendidikan ini, kami sempat diskusi dengan saudara kurnia,yang beliau
jadi salah satu pengurus Panti asuhan di daerah ringin asri karanganyar.
Panti asuhan ini terdiri dari 24 anak asuh yang tersebar di seluruh
karanganyar. Panti Asuhan ini memiliki system jemput bola dan pemantauan
langsung di lapangan oleh pengurusnya.
Sebenarnya, saya pribadi tidak muluk-muluk dan lebih
menekankan pada Program jangka pendek , saya berharap kegiatan kita bisa
kontinyu dulu setiap bulan untuk memberi donasi. Tentang teknis
pengumpulan donasi dan plafonnya, saya mengusulkan kita mengadakan
pertemuan dulu agar bisa dibahas secara lebih lanjut. Untuk project
pertama bright care kemarin, Alhamdulillah, salah satu rekening dari
taufik dipakai. Untuk ke depannya, kita bisa saja membuat rekening untuk
bright care ini sendiri, tergantung dari kesepakatan teman-teman. Untuk
program jangka menengah dan panjang, Insya Allah, itu menjadi harapan
kita semua, jika kita ikhtiar dan doa, Insya Allah bisa terwujud. Kita
bisa mengadakan pelatihan keterampilan dan pendidikan bahkan membuat
sekolah gratis, Insya Allah, Man Jadda Wajada
Sekali lagi Grand Design di atas masih amat
sederhana. Jadi, saya masih berharap feedback dari teman-teman karena
saya basic dari teknik, saya juga masih baru dalam komunitas seperti
ini. Sebagai penutup, Ada penjelasan dari Al Qur’an dan hadits
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam yang semoga bisa memotivasi
teman-teman :
“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui .” (QS. Al Baqarah: 261)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
Sebagai Penutup, saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah dalam
tulisan saya ini dan tulisan ini terlalu panjang, he…he.., smg tulisan
ini bermanfaat dan bisa menjadi energy tambahan bagi teman-teman, Insya
Allah, mari action untuk Indonesia lebih baik.
Regards
Al Faqir Illallah
Febrian Wahyu Hersanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar